SEJARAH

Sejarah (AIP-Nusra)

Akademi Ilmu Pelayaran Nusa Tenggara yang disingkat dengan (AIP-Nusra) berdiri dibawah Yayasan Bahari Athari, sebuah nama yang sengaja di ambil dari nama besar seorang Kyai Athar atau lazimnya disebut dengan TGH Athar. Akademi Ilmu Pelayaran berdiri sejak tahun 2014 sesuai dengan akte notaris dan mendapatkan izin operasional sejak tahun 2019 tgl 20 agustus oleh Kementerian Ristek Dikti dengan SK. Nomor 737/KPT/I/2019. Akademi Ilmu Pelayaran setelah melalui proses pengkajian dan analisa strategis, AIP-NUSRA dianggap layak menjadi Perguruan Tinggi Pelayaran di NTB. Salah satu Perguruan Tinggi yang memiliki potensi sangat besar, karena satu-satunya Perguruan Tinggi yang berdiri diantara tiga provinsi yaitu Bali, NTB, NTT yang konsen dibidang kemaritiman.

Letak geografis NTB, Bali dan NTT merupakan wilayah yang kepulauan yang dikelilingi oleh maritim. Diantara tiga provinsi tersebut, NTB merupakan salah satu daerah yang saat ini sedang menjadi pusat perhatian pariwisata dunia internasional, bahkan Provinsi NTB telah mencapai 500 ribu pengunjung pertahunnya dari berbagai belahan dunia.Keadaan ini telah menjadikan Nusa Tenggara Barat sebagai central perhubungan internasional pada saat ini.Potensi sebagai central perhubungan internasional, dengan beberapa indikator yaitu NTB akan menjadi salah satu provinsi yang akan memiliki Pelabuhan Bandar Kayangan internasional yang berada di Kabupaten Lombok Utara (KLU), ini akan menjadi pintu dunia bagi transaksional globalisasi perdagangan antar pulau dan dan antar negara. Selain Pelabuhan Bandar Kayangan, NTB memiliki Pelabuhan Gili Mas diLlembar, salah satu pelabuhan besar yang memiliki hubungan transaksional global ke beberapa negara maupun daerah lainnya.

Pelabuhan ini akan tersambung ke Provinsi Bali bahkan NTT. Di tiga wilayah Bali, NTB, NTT kita memiliki pelabuhan-pelabuhan domestik, yaitu Pelabuhan Ketapang Gili Manuk, tepatnya di Bali, jalur ini sebagai penghubung antara Bali dg Jawa, di wilayah timur NTB memiliki Pelabuhan Kayangan Poto Tano, pelabuhan ini sebagai penghubung antara Lombok dengan Sumbawa dan Bima, dan yang terakhir Pelabuhan Badas yang ada diwilayah timur sebagai penghubung antara NTB dengan NTT. Dari aspek jumlah dan potensi yang potensi pelabuhan yang dimiliki oleh NTB. Maka dianggap penting bagi kehadiran AIP-NUSRA untuk ikut terlibat dalam mecetatak pelaut-pelaut yang handal, profesional, cakap dan berdaya saing sesuai dengan kebutuhan indutsri kerja dikapal maupun di pelabuhan. Pada level nasional dan internasional. Indonesia adalah salah satu Negara yang terdiri dari kepulauan, 70% (tujuh puluh persen) sehingga Indonesia disebut sebagai Negara Maritim.

Letak geografis Indonesia sangat strategis untuk menjadi salah satu Negara yang banyak berhubungan dengan transportasi laut. Pertumbuhan dan perkembangan infrastruktur pelabuhan internasional dan domestik diseluruh wilayah indonseia, yang kemudian diikuti dengan pertumbuhan dan perkembangan beberapa perusahaan Pelayaran Nasional dan internasional, seperti PT Pelayaran Nasional Indonesia (PT PELNI), PT Pertamina, Bea cukai, ASDP, dan perusahaan pelayaran lainnya baik Nasional maupun Internasional.

Hal ini kemudian sebagai faktor utama yang menyebabkan lembaga AIP-NUSRA penting untuk ikut terlibat dalam mencetak sumber daya manusia maritim yang sesuai dengan kebutuhan industri kerja. Sebagai Perguruan Tinggi yang konsen dibidang kemaritiman di Indonesia bagian timur, AIP-NUSRA, memiliki Program Studi (1) Manajemen Pelabuhan/ Diploma III (2) Program Studi Nautika/ Diploma III (3) Program Studi Teknologi Rekayasa Permesinan Kapal/ S1 Terapan.

AIP-NUSRA, memiliki Program Studi

Keberadaan tiga program studi ini akan menentukan eksistensi lembaga AIP-NUSRA. Tiga program studi ini sebagai ujung tombak dari keberlansungan kelembagaan AIP-NUSRA.

Scroll to Top